Flash Ticker

Kamis, 17 Mei 2012


Hello teman , udah lama nih gw gak posting ;;
Kali ini izinkan gw buat posting cerita yang diambil dari kisah nyata dari seorang yang sederhana  Probo

   Mencintaimu dengan Sederhana
Kamu..
Kisah ini dimulai saat gw SMA mungkin lebih tepatnya saat hati gw udah lama gak pernah dikunjungi oleh perasaan yang namanya cinta..5 huruf yang bisa membuat orang sakit jadi sehat , orang sehat jadi sakit yang gila jadi waras dan lain sebagainya.
Kamu adalah sosok yang biasa ,bahkan just ordinary girl ! awal pertemuan kita pun gak istimewa dan gak ada yang menarik , namun setelah kita sama-sama satu kegiatan gw mulai merasakan ada yang janggal dihati gw ,seperti  anak kecil yang melihat air susu setelah sekian lama kehausan atau orang buta yang melihat setitik cahaya.


    Entah...
   Gw harus bilang apa ? sifat kamu yang polos nan lugu namun sosok 

    seorang perempuan yang lemah lembut. Hubungan kita semakin 

    dekat gw rasa ,setelah kita sama-sama menjalani kegiatan bersama. 
    Kamu sadar atau tidak sesungguhnya gw selalu perhatiin kamu dan selalu menjaga kamu ..entah kenapa gw lakuin hal itu ? Apa karena cinta...


Namun...
Setelah gw tau ternyata kamu sungguh menyukai dan mencintai  sesorang selain aku, hati gw sakit ,bahkan kamu cerita tentang dia kepada gw , seketika itu pula gw rasa kecemburuan yang sangat dalam.Tapi siapa gw ? gw mulai mengaca , siapa gw yang berani untuk suka sama kamu ? SIAPA GW ?





Sadar...
Gw sadar kalo gw emang gak sepadan dengan kamu ? gw emang beda dengan kamu yang pintar , baik dan polos. Gw berdiri disini untuk mencintaimu dengan sederhana..tanpa meminta untuk dicintai kembali.


Buat Kamu yang kucinta, satu puisi yang cukup melukiskan perasaanku untukmu...


            Aku Ingin                                 
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana       
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikanya abu
Aku ingin mecintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Karya Sapardi Joko Darmono